Posts

JARINGAN PADA TUMBUHAN

JARINGAN PADA TUMBUHAN a. Jaringan Meristem             Jaringan meristem adalah jaringan yang selalu melakukan pembelahan sel tubuh. Jaringan meristem tersusun atas sekelompok sel yang memiliki sifat selalu membelah diri. Jaringan meristem terdapat pada ujung batang dan ujung akar, sehingga sering disebut meristem apical, serta pada cambium. b. Jaringan Epidermis             Jaringan epidermis disebut juga dengan jaringan pelindung, yaitu jaringan yang menutupi organ tumbuhan seperti akar, batang, dan daun. Oleh karena itu, jaringan epidermis berfungsi melindungi jaringan-jaringan lain yang ada di dalamnya. Jaringan epidermis terdiri dari selapis sel hidup yang berbentuk pipih dengan permukan atas dan bawah sejajar tetapi sisinya dapat tersusun tidak beraturan. Epidermis yang ada pada daun dan beberapa-beberapa tempat lainnya dapat mengalami perubahan bentuk menjadi stomata. Selain itu, sel-sel epidermis pada daun biasanya membentuk lapisan lilin dan lapisan kutikula di atas

JARINGAN PADA HEWAN

JARINGAN PADA HEWAN a. Jaringan Epitel             Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi atau menutupi permukaan luar tubuh (membentuk kulit) atau melapisi permukaan rongga tubuh. Oleh karena itu, jaringan ini terdiri atas sel-sel yang tersusun dalam lembaran-lembaran. Masing-masing lembaran terdiri dari satu lapisan atau lebih. Jaringan epitel dapat berbentuk pipih, kubus dan silindris. Jaringan epitel berfungsi sebagai pelindung jaringan di bawahnya dari kerusakan karena gesekan mekanis , radiasi ultraviolet maupun serangan bakteri. Fungsi lain dari epitel adalah sebagai penyerap atau absorbs pada lapisan dinding usus halus dan pengeluaran atau ekskresi pada kelenjar kulit. b. Jaringan Penunjang             Jaringan penunjang atau jaringan penyokong yaitu jaringan yang terdiri atas jaringan tulang rawan dan jaringan tulangg keras. Jaringan tulang rawan tersusun atas sel-sel tulang rawan. Jaringan tulang rawan umumnya terdapat pada permukaan persendian dan daun te

SUPERKONDUKTOR

Image
BAB II PEMBAHASAN 2.1   Teori Superkonduktor             Superkonduktor adalah suatu material yang tidak memiliki hambatan di bawah suatu nilai suhu tertentu. Suatau superkonduktor dapat saja berupa konduktor, semikonduktor, atau suatu isolator pada keaadan ruang. Suhu yang mengubah sifat konduktivitas menjadi superkonduktor disebut temperature krisis (Tc). Superkonduktor pertama kali ditemukan oleh fisikawan Belanda, Heike Kamerlingh Onnes, dari Universitas Leidenpada tahun 1911. Pada tanggal 10 Juli 1908 Onnes berhasil mencairkan helium dengan cara mendinginkan hingga 4 K atau - 269 . Kemudian pada 1911 Onnes mulai mempelajari sifa-sifat listrik dari logam pada suhu yang sangat dingin. Pada waktu itu telah diketahui bahwa hambatan suatu logam akan turun saat didinginkan di bawah suhu ruang. Akan tetapi, belum ada yang dapat mengetahui bawah hambatan yang dicapai ketika temperature logam mendekati 0 K atau nol mutlak.             Pada tahun 1934, Gorter dan Casimir merumuska

MODEL PITA ENERGI

Image
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Teori Pita Energi Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara isolator dan konduktor. Semikonduktor disebut juga sebagai bahan setengah penghantar listrik. Bahan semikonduktor yang sering digunakan adalah silicon, germanium, dan gallium arsenide. Silikon dan Germanium adalah bahan semikonduktor yang paling banyak digunakan daripada Germanium karena sifatnya lebih stabil pada suhu tinggi. Silikon adalah material dengan struktur pita energy tidak langsung (indirect bandgap), di mana nilai minimum dari pita konduksi dan nilai maksimum dari pita valensi tidak bertemu pada satu harga momentum yang sama. Ini berarti terjadi eksitasi dan rekombinasi dari pembawa muatan diperlukan perubahan yang besar pada nilai momentumnya atau dapat dikatakan dibutuhkan bantuan sebuah partikel dengan momentum yang cukup untuk mengkonservasi momentum pada semua proses transisi. Dengan kata lain, silicon sulit memancarkan cahaya. Sifat i