Landasan Pendidikan: Hakikat Manusia dan Hakikat Pendidikan
HAKIKAT MANUSIA DAN HAKIKAT PENDIDIKAN
Menurut kamus
besar bahasa indonesia hakikat ialah intisari atau dasar atau kenyataan yang
sesungguhnya atau sebenarnya. Sedangkan manusia adalah makhluk paling sempurna
yang di ciptakan oleh Allah SWT. Jadi, hakikat manusia adalah Kebenaran atau
kenyataan atas diri manusia itu sendiri sebagai makhluk yang diciptakan oleh
Allah SWT.
Dalam
perspektif filsafat dapat disimpulkan bahwa manusia merupakan hewan yang
berpikir karena memiliki nalar intelektual. Dengan nalar intrlektual ini lah
manusia dapat berpikir, menyimpulkan, menganalisis dan sebagainya. Nalar
inntelektual ini juga yang membuat manusia dapat membedakan yang baik dan yang
buruk.
Dalam
perspektif ekonomi, manusia adalah makhluk ekonomi, yang dalam kehidupannya
tidak dapat lepas dari persoalan-persoalan ekonomi. Dalam Perspektif Sosiologi,
Manusia adalah makhluk sosial yang sejak lahir hingga matinya tidak pernah
lepas dari manusia lainnya. Bahkan setiap manusia saling membutuhkan dan saling
ketergantungan antar sesama. Setiap orang dapat saling berkomunikasi yang pada
hakikatnya daidalamnya terkandung unsur saling memberi dan menerima, dipandang
sebagai kunci sukses pergaulan.
Manusia
adalah mahkluk yang lemah sama seperti dengan binatang tetapi dengan memiliki
akal budi dan kemauan yang kuat menjadikan manusia sebagai mahkluk yang dapat
mengembangkan pengetahuan dan teknologi untuk dapat hidup dengan lebih baik.
Tetapi manusia juga dapat disebut dengan mahkluk sosial karena sejatinya
manusia sejak dilahirkan tidak dapat hidup sendiri dan memerlukan bantuan
manusia lainnya.
Dalam
kamus besar Bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata dasar “didik”
(mendidik), yaitu memelihara dan memberi latihan (ajaran pimpinan) mengenai
akhlak dan kecerdasan pikiran. Makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan
sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai – nilai
didalam masyarakat.
Pendidikan
juga merupakan bagian terpenting dari kehidupan sekaligas dapat membedakan
manusia dengan makhluk hidup lainnya. Sasaran pendidikan adalah manusia
sehingga dengan sendirinya pengembangan dimensi hakikat manusia menjadi tugas
pendidikan. Jadi, hakikat pendidikan yaitu suatu usaha manusia untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan yang didapat dari lembaga formal maupun nonformal.
Hakikat
pendidikan tidak akan lepas dari hakikat manusia, sebab urusan utama pendidikan
adalah manusia. Diindonesia, pendidikan yang lebih penting atau lebih
diutamakan adalah pendidikan formal. Padahal, untuk menuntut ilmu tidak hanya
kita dapat disekolah melainkan diluar sekolah juga, Tetapi, para orang tua
berlomba – lomba untuk memasukkan anak – anaknya kesekolah – sekolah yang
unggul dan orang tua selalu memaksa anaknya untuk mendapatkan nilai yang bagus
disekolah.
Para orang tua harus mengerti bahwa anaknya
merasa terbebani dengan mendapatkan nilai tersebut. Seharusnya, orang tua harus
memberi kesempatan kepada anak – anaknya untuk memilih sekolah apa yang mereka
sukai dan jangan memaksa mereka untuk mendapatkan nilai yang bagus karena itu
bisa membuat mereka tertekan atau patah semangat.
Comments
Post a Comment