Laporan Praktikum Gaya Archimedes

JUDUL PERCOBAAN : GAYA  ARCHIMEDES
TANGGAL PERCOBAAN : 26 NOVEMBER 2016
TUJUAN PERCOBAAN    : Menyelidiki gaya ke atas yang dialami oleh benda didalam fluida
TINJAUAN PUSTAKA
             Munson (2000: 85) menyatakan, "Jika sebuah benda diam terendam seluruhnya di dalam sebuah fluida, atau mengapung sedemikian hingga hanya sebagian saja yang terendam, gaya fluida resultan yang bekerja pada benda itu disebut gaya apung".
            Streeter (1988: 54) menyatakan, "Gaya resultan yang dilakukan terhadap suatu benda oleh fluida statik tempat benda itu terendam atau terapung dinamakan gaya apung. Gaya apung selalu beraksi vertikal ke atas. Tidak mungkin terdapat komponen horizontal dari resultannya karena proyeksi  benda yang terendam atau bagian benda yang terendam dari benda terapung tu pada bidang vertikal selalu nol".
              Alonso (1980: 123) menyatakan: "Bila suatu benda bergerak dengan kecepatan yang relatif kecil melalui suatu fluida, seperti gas, cair, maka gaya gesek yang terjadi boleh didekati dengan mengganggap bahwa gaya gesek itu sebanding dengan kecepatan dan melawan arah kecepatan. Karena gesekan dalam fluida yaitu gaya gesek antara lapisan - lapisan fluida lain yang bergerak dengan kecepatan berbeda. Karena itulah fluida mengerahkangaya apung yang menurut prinsip archimedes adalah sama dengan berat fluida yang dipindahkan ileh benda tersebut".

DATA PENGAMATAN
A. Tabel hasip pengamatan percobaan I


No.
Wu (N)
Wa  (N)
Mf (kg)
Vf (m3)
Wf = mf.g
Fa1=Wu-Wa
Fa2
Fa2=pgvf
1
3,4
2,1
0,13
129x
1,3 N
1,3 N
1,29 N
B. Tabel hasil pengamatan percobaan II
No.
1
0
0,01 N
-0,01 N


PENGOLAHAN DATA
A. Hasil pengamatan table 1
Dik: = 0,13 kg               Vf = 129 x
        g= 10 m/s2                  = 1000 kg/m3
        = 3,4 N                    = 2,1 N
Dit: Wf, …?
Jawab: a. Wf=m.g
                        = 0,13 kg (10 m/s2)
                        = 1,3 N
b. FA1= Wu – Wa
            = 3,4 N – 2,1 N
            = 1,3 N
c. FA2=
          = 1000(10)(129x)
          = 1,29 N
B. Hasil pengamatan tabel II
Dik: Fa1 = 1,3 N                 Fa2 = 1,29 N                        Wf = 1,3 N
Dit:Fa1 – Wf, Fa1 – Fa2, Fa2 – Wf….?
Jawab: a. Fa1 – Wf = 1,3 N – 1,3 N = 0
b. Fa1 – Fa2 = 1,3 N – 1,29 N = 0,01 N
C. Fa2 – Wf = 1,29 N – 1,3 N = -0,01 N
ANALISIS DATA
                 Berat batu yang terukur pada neraca pegas lebih besar di udara daripada di dalam air. Karena arah gaya apung ke atas searah dengan gaya angkat yang kita berikan pada batu tersebut. Sehingga batu atau benda apapun yang diangkat didalam air terasa lebih ringan. Untuk mendapatkan gaya apung dapat dihasilkan dengan mencari selisih berat batu diudara dengan berat batu di air. Untuk mencari massa fluida dapat dilakukan dengan mencari selisih massa gelas tambah air dengan massa gelas.
                Untuk mendapatkan nilai berat fluida dapat diperoleh dari hasil kali massa fluida dengan percepatan gravitasi. Besarnya nilai rata-rata  dari Fa – Wf adalah 0. Karena gaya ke atas sebanding atau sama dengan berat cairan yang dipindahkan benda tersebut. Berat fluida yang dipindahkan memiliki volume yan sama dengan volume benda tercelup.

KESIMPULAN
  1. Gaya ke atas sebanding atau sama dengan berat cairan yang dipindahkan benda tersebut
  2. Berat batu diudara lebih besar daripada di air.
  3. Gaya apung sebanding dengan berat fluida.
  4. Syarat tenggelam, jika massa jenis suatu benda lebih besar daripada massa jenis air.
  5. Syarat terapung, jika massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis air.
  6. Syarat melayang, jika massa jenis benda sma dengan massa jenis air.
  7. Massa jenis benda mempengaruhi posisinya dalam fluida.
  8. Volume fluida sama dengan volume benda yang tercelup dalam fluida.
  9. Apabila benda yang tercelup hanya sebagian, maka volume fluida yang dipindahkan sama dengan volume bagian benda yang tercelup dalam fluida tersebut.

Comments

Popular posts from this blog

Jenis-Jenis Angka

MODEL PITA ENERGI

Laporan Praktikum Bidang Miring