Laporan Praktikum Alat Ukur Dasar
Judul Percobaan : ALAT UKUR DASAR
Tanggal Percobaan : 22 Oktober 2016
Tujuan Percobaan : Mempelajari cara menggunakan jangka sorong dan mikrometersekrup
Sn = 3 cm
NST= 0.01 cm
Dit: Hp1...?
jwb: Hp1 = SU + Sn.NST
=(3.1 + 3(0.01)) cm
= 3.13 cm
2. Percobaan 2
Dik: SU = 3.7 cm
Sn = 1 cm
NST= 0.01 cm
Dit: Hp2...?
jwb: Hp2= SU=Sn.NST
= 3.7 + 1(0.01)
= 3.71 cm
3. Dan seterusnya..
Sn = 9 cm
NST= 0.01 cm
Dit: Hp1...?
jwb: Hp1= SU +Sn.NST
= 0.9 + 9 (0.01)
= 0.99 cm
2. Dan seterusnya...
Sn = 5.5 cm
NST = 0.01 cm
Dit: Hp1...?
jwb: Hp1 = SU +Sn.NST
= 3.1 + 5.5 (0.01)
= 3.155 cm
2. Dan seterusnya
Sn = 9.5 cm
NST = 0.01 cm
Dit: Hp1...?
jwb: Hp1 = SU +Sn. NST
= 0.9 + 9.5 (0.01)
= 0.995 cm
2. Dan seturusnya..
B. Hasil Pengamatan Tabel II
L = 3.13 cm
Dit:🔺L...?
jwb: 🔺L1 = Lrt - L
= 3.359 - 3.13
= 0.229 cm
2. Dan seterusnya
D = 0.99 cm
jwb: 🔺D1 = Drt - D
= 1.023 - 0.99
= 0.033 cm
dan seterusnya....
ANALISIS DATA
Tanggal Percobaan : 22 Oktober 2016
Tujuan Percobaan : Mempelajari cara menggunakan jangka sorong dan mikrometersekrup
Tinjauan Pustaka
Daryanto (1997:14) menyatakan, "Untuk mengukur barang yang panjang dan tidak membutuhkan ketelitian yang tinggi digunakan meteran dan mistar baja. Sedangkan untuk menghasilkan pengukuran yang teliti dipergunakan mistar ingsut dan mikrometer".
Hikam (2005:15) menyatakan, "Suatu pengukuran yang akurat dan presisi sangat bergantung pada metode pengukuran dan alatukur. Hasil pengamatan yang baik akan berarti/bermanfaat jika pengolahan dikerjakan secara tepat, oleh karena itu harus ada pengetahuan yang lengkap tentang presisi, pengukuran, cara analisis,teori ralat, dan statistik".
Alonso (1992: 12) menyatakan, "Pengukuran adalah suatu teknik mendekatkan suatu bilangan pada suatu sifat fisik dengan membandingkan suatu besaran standar yang telah diterima sebagai suatu satuan. Kebanyakan pengukuran yang dilakukan dilaboratorium disederhanakan sedemikian rupa"`
Data Pengamatan
a. Hasil Pengamatan
No. Percobaan
|
Lebar Dasar Statif
|
Diameter Lubang (D)
|
Kedalaman Lubang
|
Diameter Batang
|
1
|
3.13 cm
|
0.99 cm
|
3.155 cm
|
0.995 cm
|
2
|
3.71 cm
|
1.005 cm
|
3.14 cm
|
0.845 cm
|
3
|
3.71 cm
|
1.095 cm
|
3.165 cm
|
0.87 cm
|
4
|
3.125 cm
|
1.015 cm
|
3.185 cm
|
0.86 cm
|
5
|
3.12 cm
|
1.01 cm
|
3.145 cm
|
0.89 cm
|
Rata - Rata
|
3.359 cm
|
1.023 cm
|
3.158 cm
|
0.892 cm
|
b.
Perhitungan L atau D
(Kesalahan/penyimpangan pengukuran) Dengan rumus L= – L atau
No. Percobaan
|
Lebar Dasar Statif
|
Diameter Lubang (D)
|
Kedalaman Lubang
|
Diameter Batang
|
1
|
0.229 cm
|
0.033 cm
|
0.003 cm
|
-0.103 cm
|
2
|
-0.351 cm
|
0.018 cm
|
0.018 cm
|
0.047 cm
|
3
|
-0.351 cm
|
-0.072 cm
|
-0.007 cm
|
0.022cm
|
4
|
0.234 cm
|
0.008 cm
|
-0.027 cm
|
0.032 cm
|
5
|
0.239 cm
|
0.013 cm
|
0.013 cm
|
0.002 cm
|
Rata - Rata
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Pengolahan Data
- Hasil Pengamatan Tabel I
- Percobaan 1
Sn = 3 cm
NST= 0.01 cm
Dit: Hp1...?
jwb: Hp1 = SU + Sn.NST
=(3.1 + 3(0.01)) cm
= 3.13 cm
2. Percobaan 2
Dik: SU = 3.7 cm
Sn = 1 cm
NST= 0.01 cm
Dit: Hp2...?
jwb: Hp2= SU=Sn.NST
= 3.7 + 1(0.01)
= 3.71 cm
3. Dan seterusnya..
- Hasil Pengukuran Diameter Lubang
- Percobaan 1
Sn = 9 cm
NST= 0.01 cm
Dit: Hp1...?
jwb: Hp1= SU +Sn.NST
= 0.9 + 9 (0.01)
= 0.99 cm
2. Dan seterusnya...
- Hasil Pengukuran Kedalaman Lubang
- Percobaan 1
Sn = 5.5 cm
NST = 0.01 cm
Dit: Hp1...?
jwb: Hp1 = SU +Sn.NST
= 3.1 + 5.5 (0.01)
= 3.155 cm
2. Dan seterusnya
- Hasil Pengukuran Diameter Batang
- Percobaan 1
Sn = 9.5 cm
NST = 0.01 cm
Dit: Hp1...?
jwb: Hp1 = SU +Sn. NST
= 0.9 + 9.5 (0.01)
= 0.995 cm
2. Dan seturusnya..
B. Hasil Pengamatan Tabel II
- Hasil Perhitungan Lebar Dasar Statif
- Percobaan 1
L = 3.13 cm
Dit:🔺L...?
jwb: 🔺L1 = Lrt - L
= 3.359 - 3.13
= 0.229 cm
2. Dan seterusnya
- Hasil Perhitungan Diameter Lubang
- Percobaan 1
D = 0.99 cm
jwb: 🔺D1 = Drt - D
= 1.023 - 0.99
= 0.033 cm
dan seterusnya....
ANALISIS DATA
Berdasarkan hasil percobaan praktikum I, mengenai pengukuran jangka sorong dapat mengukur besaran lebar dasar statif, diameter lubang statif, kedalaman lubang dasar statif, dan diameter lubang statif. Dalam jangka sorong cara untuk menentukan nilai suatu garis skala nonius adalah dengan membandingkan jumlah garis garis skala nonius dengan nilai satu skala utama.
KESIMPULAN
- Jangka sorong lebih tepat jika digunakan untuk mengukur tebal dan mikrometer sekrup lebih tepat untuk mengukur diameter benda.
- Pada jangka sorong skala yang digunakan ada 2, yaitu skala nonius, dan skala utama.
- Mikrometer sekrup memiiki tingkat ketelitian 0.01 mm dan jangka sorong yaitu 0.05 mm.
- Dalam melakukan pengukuran dibutuhkan kecermatan dan ketelitian dalam menentukan skala alat dasar fisika.
- Apabila hasil dari perhitungan 🔺L atau 🔺D adalah 0, maka hasil dari percobaaan tersebut benar.
Comments
Post a Comment