Prinsip Kerja Speaker

               SPEAKER DAN PRINSIP KERJANYA

1. Sejarah Speaker


Pengeras suara atau loudspeaker elektrik pertama kali dipatenkan oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1876 yang terpasang pada telepon miliknya. Kemudian diperbaiki oleh Ernst Siemens pada tahun 1877. Pada tahun 1898, Horace Short mengumumkan sebuah desain speaker menggunakan kompresor udara yang kemudian dijual kepada Charles Parsons dan mendapat hak paten di Inggris sebelum 1910. Perusahaan Victor Talking machine Company and Pathe sudah memproduksi records players yang menggunakan compressed air loudspeaker. Akan tetapi, desain ini masih kurang bagus karena rendahnya kualitas suara.
Pada tahun 1924, Chester W. Rice dan Edward W. Kellogg mengubah penyesuaian parameter getaran pokok akibatnya perpindahan sistem yang terjadi pada frekuensi yang lebih rendah dibandingkan yang sebelumnya. Kemudian ditemukan pita loudspeaker oleh Dr. Walter H. Schotty dan untuk pertama kalinya speaker tersebut menggunakan elektromagnet sehingga suara yang dihasilkan sangat keras.  

2. Pengertian Speaker

Speaker adalah transduser yang mengubah sinyal elektrik ke frekuensi audio dengan cara menggetarkan komponennya yang berbentuk selaput. Transduser adalah sebuah alat yang mengubah satu bentuk daya menjadi bentuk daya lainnya untuk berbagai tujuan termasuk pengubhan ukuran atau informasi. Speaker memiliki bentuk, fitur, dan ukuran yang beraneka ragam. Sistem pada speaker adalah suatu komponen yang membawa sinyal elektronik menyimpannya dalam CD, tapes, dan DVD, lalu mengembalikan lagi ke dalam bentuk suara aktual yang dapat kita dengar. Speaker adalah sebuah teknologi menakjubkan yang memberi dampak yang sangat besar terhadap budaya.

               Berdasarkan frekuensi yang dihasilkan, speaker dapat dibagi menjadi:
- Speaker Tweeter, yaitu speaker yang menghasilkan frekuensi tinggi (2 kHz – 20 kHz)
- Speaker Mid-range, yaitu speaker yang menghasilkan frekuensi menengah (300 Hz – 5 kHz)
- Speaker Woofer, yaitu speaker yang menghasilkan frekuensi rendah (40Hz – 1kHz)
- Speaker Full Range, yaitu speaker yang dapat menghasilkan frekuensi rendah hingga frekuensi tinggi
- Speaker Sub – Woofer, yaitu sepeaker yang menghasilkan frekuensi sangat rendah (20 Hz – 200 Hz)

                 Berdasarkan fungsi dan bentuknya, speaker dapat dibedakan menjadi:
1. Speaker Corong                                                                           
2. Speaker Hi-fi
3. Speaker Handphone
4. Headphone
5. Earphone
6. Speaker Televisi
7. Speaker Sound System (Home Theater)
8. Speaker Laptop

                Speaker yang digunakan untuk Sound System Entertainment dapat dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu:
a. Speaker Pasif (Passive Speaker)
            Speaker yang tidak memiliki Amplifier (Penguat suara) didalamnya. Sehingga, speaker pasif masih memerluka amplifier untuk dapat menghasilkan suara. Level sinyal harus dikuatkan terlebih dahulu agar dapat menggerakan speaker pasif. Sebagian speaker yang kita temui adalah speaker pasif.
b. Speaker Aktif (Active Speaker)
            Speaker aktif adalah speaker yang memiliki amplifier didalamnya. Speaker aktif memerlukan kabel listrik tambahan untuk menghidupkan amplifier yang terdapat didalamnya.

3. Bagian - Bagian Speaker dan Prinsip Kerjanya







           Seperti gambar diatas, speaker terdiri dari beberapa komponen utama yaitu Cone, Suspension, Magnet Permanen, Voice Coil, dan Kerangka Speaker. Untuk dapat mengubah gelombang listrik menjadi gelombang suara yang dapat kita dengar, speaker memiliki komponen elektromagnetik yang terdiri dari kumparan yang disebut voice coil. Komponen ini digunakan untuk menghasilkan medan magnet dan berinteraksi dengan magnet permanen yang mampu menggerakkan cone speaker maju dan mundur (bergetar).
            Gelombang listrik yang melalui voice coil akan mengakibatkan arah medan magnet berubah secara cepat sehingga terjadi tarik menarik dan tolak menolak dengan magnet permanen. Sehingga terjadilah getaran maju dan mundur pada cone speaker yang dapat menghasilkan suara. Cone adalah komponen utama speaker yang bergerak. Prinsip kerjanya yaitu “ Semaki besar cone speaker, semakin besar pula permukaan yang dapat menggerakkan udara, sehingga suara yang dihasilkan speaker juga semakin besar”. Suspension yang ada speaker berfungsi untuk menarik cone speaker ke posisi semulanya setelah bergerak maju dan mundur (bergetar).





            Pengeras suara atau loadspeaker juga bekerja dengan prinsip bahwa magnet memberikan gaya pada kawat pembawa arus. Keluaran listrik dari pesawat radio atau TV dihubungkan keujung kabel speaker. Kabel speaker dihubungkan internal dengan satu kumparan kawat, yang terpasang ke corong speaker. Corong speaker biasanya terbuat dari lembaran kardus yang kaku dan dipasang sedemikian sehingga bisa bergerak maju mundur dengan bebas.
            Magnet permanen dipasang langsung pada kumparan kawat. Ketika arus bolak balik sinyal audio mengalir melalui kumparan kawat, kumparan dan corong speaker mengalami gaya yang disebabkan oleh medan magnet dari magnet. Sementara arus bolak balik dengan frekuensi sinyal audio, corong speaker bergerak mundur maju dengan frekuensi yang sama, menyebabkan pertukaran rapatan dan regangan pada udara di sekitarnya, dan energi suara dihasilkan. Dengan demikian, speaker mengubah energi listrik menjadi energi suara, dan frekuensi dan intesitas gelombang suara yang dipancarkan bisa merupakan reproduksi yang akurat dari masukan listrik.



Referensi:


Giancoli. 2001. Fisika Jilid 2 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga
















Comments

Popular posts from this blog

Jenis-Jenis Angka

MODEL PITA ENERGI

Laporan Praktikum Bidang Miring