Laporan Praktikum Bidang Miring
JUDUL PERCOBAAN: BIDANG MIRING
TANGGAL PERCOBAAN: 12 November 2016
TUJUAN PERCOBAAN:
TANGGAL PERCOBAAN: 12 November 2016
TUJUAN PERCOBAAN:
- Menyelidiki sifat pada gaya - gaya mekanis pada bidang miring
- Mnyelidiki gaya - gaya mekanis pada bidang miring
Giancoli (2001:18), menyatakan,"Jika ada gaya gesekan, dua dari gaya - gaya yang terlibat hanya mempunyai satu komponen: Ffr sepanjang bidang, berlawanan dengan kecepatan benda, dan F yang tidak vertikal tetapi tegak lurus terhadap bidang".
Santoso (2001:69) menyatakan, "Gaya - gaya yang bekerja pada bidang miring adalah w yang merupakan gaya tarikan bumi terhadap benda yang arahnya selalu menuju pusat bumi, sehingga w selalu tegak lurus terhadap bidang horizontal".
Tipler (1998:88) menyatakan, "Jika sebuah bola digelindingkan menuruni bidang miring, kelajuannya bertambah denganjumlah yang sama. Jika bola menggelinding naik bidang miring kedua sampai hampir ketinggian asalnya tak peduli berapapun sudut kemiringannya. Bila sudutnya diperkecil, bola menggelinding makin jauh".
DATA PENGAMATAN
A. Tabel Hasil Pengamatan 1
A. Tabel Hasil Pengamatan 1
|
a. Tanpa tambahan beban
|
b. Dengan tambahan beban
|
|
||
Gaya Berat w = 0,35
|
Gaya Berat w = 1,35
|
||||
Tinggi (h)
|
Gaya (Fr)
|
Fr/w
|
Gaya (Fr)
|
Fr/w
|
Sin = h/l
|
10 cm
|
0,04 N
|
0,11
|
0,31 N
|
0,23
|
0,2
|
20 cm
|
0,11 N
|
0,31
|
0,6 N
|
0,44
|
0,4
|
30 cm
|
0,2 N
|
0,62
|
0,9 N
|
0,67
|
0,6
|
40 cm
|
0,3 N
|
0,86
|
1,2 N
|
0,89
|
0,8
|
B. Tabel Hasil Pengamatan 2
a. Tanpa Tambahan Beban
Tinggi (m)
|
W (N)
|
w.h (Joule)
|
Fr (N)
|
Usaha = Fr.I (Joule)
|
0,10
|
0,35
|
0,035
|
0,44
|
0,02
|
0,15
|
0,35
|
0,052
|
0,1
|
0,05
|
0,20
|
0,35
|
0,07
|
0,11
|
0,055
|
b. Katrol dengan beban
Tinggi (m)
|
W (N)
|
w.h (Joule)
|
Fr (N)
|
Usaha= Fr.I (Joule)
|
0,10
|
1,35
|
0,135
|
0,31
|
0,155
|
0,15
|
1,35
|
0,202
|
0,45
|
0,225
|
0,20
|
1,35
|
0,27
|
0,6
|
0,3
|
PENGOLAHAN DATA
*Hasil Pengamatan Tabel 1
a. Tanpa tambahan beban
1. Dik: h=10 cm
W= 0,35 N
Fr= 0,04 N
Dit: Fr/w…?
Jwb: Fr/w= 0.04
N/0,35 N
= 0,11 N
2. Dan seterusnya..
b. Dengan Tambahan Beban
1. Dik: h= 10 cm
W= 1,35 N
Fr= 0,31 N
Dit: Fr/w…?
Jwb: Fr/w= 0,31 N/1,35 N
=
0,23
2. Dan seterusnya…
* Hasil Pengaman Tabel II
a. Tanpa tambahan beban
1. Dik: h= 0,10 m
W= 0,35 N
Fr= 0,04 N
l = 50 cm=
0,5 m
Dit:w.h dan usaha…?
Jwb: a. w.h = 0,35 N (0,10 m)
0,035 J
b.Usaha= Fr. L
= 0,04 N (0,5 m)
= 0,02 J
2. Dan seterusnya…
b. Katrol dengan beban
1. Dik: h= 0,10 m w
= 1,35 N
Fr= 0,31
N l = 0,5 m
Dit: w.h dan usaha…?
Jwb:a. w.h= 1,35 N(0,10 m)
=
0,135 J
b. Usaha= Fr.l
= 0,31
N (0,5 m)
= 0,155
J
ANALISIS
Berdasarkan hasil praktikum diatas, dapat dianalisis bahwa pada percobaan 1 dengan ketinggian yang berbeda-beda menghasilkan gaya (Fr) yang berbeda pula. Perbedaan ini juga tampak pada benda tanpa tambahan beban. Namun, apabila kita melihat hasil perbandingan antara Fr/w (dengan ditambahkan beban) deng hasi dari sin a memiliki hasil yang sebanding.
Pada percobaan ke 2, hasil dari percobaan yang dilakukan dengan ketinggian yang berbeda2 nilai w dan Fr yang berbeda pula antara katrol yang tanpa beban dengan katrol yang ditambahkan beban. Semakin tinggi balok penahan yang diletakkan, semakin tinggi pula usaha, gaya, dan sudut yang dihasilkan.
KESIMPULAN
- Fr sebanding dengan sin a
- Dengan ketinggian yang berbeda, tetapi dengan panjang lintasan yang sama, gaya yang diperoleh berbeda.
- Gaya berat (w) mempengaruhi hasil yang diperoleh antara katrol tanpa beban dengan katrol yang ditambahkan beban.
- Semakin tinggi balok penahan, semakin tinggi pula usaha yang dihasilkan.
- Semakin tinggi balok penahan, semakin besar pula gaya yang dihasilkan.
- Semakin besar sudut atau kemiringan suatu benda maka semakin cepat benda tersebut bergerak.
- Semakin besar sudut atau kemiringan suatu benda, maka semakin kecil atau cepat waktu yg dibutuhkan.
Comments
Post a Comment